How Much Are You Willing to Give?

Bekerjalah hingga perasan karsa terakhir.

Cepy Hidayaturrahman
3 min readJan 23, 2021
Photo by Elena Koycheva on Unsplash

Bekerja atau berbisnis itu menurut saya idealnya cukup berfokus pada ranah yang kita kuasain ampe ngelotok, sampai kita rela dan kita tidak merasa bermasalah jika keahlian kita dieksploitasi orang lain hingga perasan keringat dan karsa terakhir. Hal-hal lain yang mendistraksi fokus, abaikan saja, anggap sebagai pariwara-pariwara template layanan masyarakat yang gagal mempersuasi alam bawah sadarmu yang sudah “teteg”.

Kalau enggak, saya jamin ke depannya gak bakalan bener. Kalaupun kamu merasa bener, saya jamin gak bakal sustain. Hari-hari kamu paling hanya menguap begitu saja digunakan untuk bergunjing, nyalah-nyalahin orang, goblok-goblokin pimpinan di tongkrongan, dan menggoreng faktor-faktor eksternal lain seperti bonus tahunan yang urung cair karena pandemi atau kebijakan pemotongan THR.

Iya sih, saya pun mengaku pernah berada di posisi demikian. Dulu ketika masih jadi pekerja kerah putih di company yang udah kokoh secara finansial, rentan sekali bagi saya untuk menggampangkan suatu gejala di internal, padahal yang saya tahu itu segede upil doang sebab saya belum mengeksekusinya sendiri dan belum menyelaminya secara langsung, enggak nanggung-nanggung berbusa-busa ngomong doang.

Dan setelah saya pikir sekarang, hal-hal tersebut gak penting banget sumpah. Emang kite siapa sok-sokan jelek-jelekin pucuk pimpinan perusahaan secara berjamaah bersama rekan sambil rokokan di bawah pohon menunggu jam 5 pulang? 2 bungkus rokok yang habis seharian itu emang berasal dari mana kalau bukan dari payroll bulanan perusahaan yang kamu jelek-jelekin itu?

Selain itu bagi saya MT Programme is the worst career path for Fresh Graduate yang pondasi skillnya masih labil, prinsip mudah goyah dan digoyahkan dari atas maupun dikomporin dari bawah.

Justru magang (tanpa dibayar), short-term project, freelance adalah jalur paling masuk akal di negara berkembang (dan entah kapan negara ini bakal berbuah ranum dan siap dipetik matang-matang?) untuk pelan-pelan membangun spesialisasi secara berkelanjutan.

MT Programme/MDP hanya cocok untuk:

1. Kerabat pimpinan company bersangkutan: sebagai trah penerus bapak/ibu/paman/pakdenya yang sebentar lagi pelan namun pasti bakal menanggalkan jabatan top manajerialnya dan merasa gak rela posisi strategisnya kelak diisi oleh orang tak dikenal yang berasal dari daerah antah-berantah, dari lulusan kampus medioker dan dari latar belakang keluarga yang bibit-bebet-bobotnya gak “menjual” ditinjau dari aspek bisnis;

2. Tipe goal-oriented: muka, kuping, hatinya tebel ngadepin respons luar; that’s why orang luar pulau Jawa cepet melejit ke level manajerial, sebab value & culturenya similar dengan value mereka yang dibentuk keluarga serta lingkungan mereka sejak lahir, bertolak belakang dengan value orang Jawa yang nrimo dan pasrah, atau value orang Sunda yang “kumaha engke weh lah, keun gampang, kumaha deui geus kadung.”

Banyak sekali perspektif dan horison yang baru saya temukan sekarang, terutama setelah menjalani 6 bulan sebagai full time freelancer sebagai Digital Specialist berkisar seputar graphic design, digital marketing, pivot, social media optimization dan hal-hal gaib lain yang menurut orang “paan sih, emang ada duitnya?”

Intinya: kita semua sebenarnya bisa menjadi ahli sebuah bidang selama kita PERCAYA (perlu banget dicapslock dan dibold), tekun, disiplin, fokus, persisten, dan anything about boring stuff lainnya demi kita bisa tetap berjalan dan mampu menjalankan misi merentang jalur menuju tujuan sesuai visi mula-mula.

Apa pun yang terjadi, bekerja di mana pun, di bidang apa pun, menyandang titel apa pun, mau itu image kerjaannya catchy atau kerja bobolokot oli intinya sama aja lah:

“You jual apa you bisa kasih, I bayar waktu dan semua isi otak you,” kata Sang pemberi kerja.

Lagi-lagi, everything has a price. How much are you willing to give?[]

--

--

Cepy Hidayaturrahman

Paid Media Strategist | Facebook Ads Specialist | Google Ads Strategist | Lead Generation | Performance Marketing Specialist