You Can Still Make a Big Impact Even If You’re Not a First-Team Regular

Ole Gunnar Solskjaer

Cepy Hidayaturrahman
2 min readApr 25, 2021

Ketika Beckham dan Giggs nyaris frustrasi sebab bertubi-tubi umpan keduanya dengan mudah dimentahkan Lothar Matthäus dan kawan-kawan, nyatanya Manchester United cukup membutuhkan sosok Ole Gunnar Solskjaer untuk dapat mengangkat trofi Liga Champions kedua kalinya pada 1999 setelah lama berpuasa sejak George Best mempersembahkan trofi perdana pada 1968.

Supersub, demikian media kerap menjuluki pemain macam demikian. Biasanya, bangku dingin cadangan selalu dihangati oleh mereka. Mereka baru menginjak rumput lapangan ketika stamina dan mental pemain inti sudah centang-perenang.

Cukup bermain 10 menit lebih sedikit oleh injury time sudahlah hebat dan membuat mereka bersyukur dapat merumput malam itu untuk sedikit menambah jam terbang sebelum pindah ke klub liga lain yang levelnya sedikit lebih rendah.

Jika permainan ia tak berpengaruh signifikan terhadap hasil pertandingan, itu tak mengapa sebab memang ia sekadar cadangan. Jika ia mencetak gol atau bahkan membalikkan skor sebagai kemenangan, mungkin itu adalah keajaiban.

The Miracles of Supersub. Super Cadangan yang bertaji. Namun sayangnya, sampai akhir karier, pemain tersebut tetaplah cadangan meskipun selama di sana ia telah berkorban super ekstra pun mental yang super.

Fenomena demikian sahih dibuktikan oleh Solskjaer di Manchester United, hingga julukan Baby Face Assasin melekat pada dirinya.

Di dunia ini, kadang pemain cadangan yang mengubah sejarah. Namun sekali lagi kadang, tak sering, namun sekali lagi: mungkin.[](CH)

— Cirebon, 2015

--

--

Cepy Hidayaturrahman

Paid Media Strategist | Facebook Ads Specialist | Google Ads Strategist | Lead Generation | Performance Marketing Specialist